RENUNGAN
Salah satu hadis qudsi yang mengandung konsep hidayat sesuai untuk kita renungkan dan dijadikan solusi dalam mengarungi kehidupan kita yang penuh gelombang cobaan dan ujian ini.
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman, ''Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali mereka yang Aku berikan hidayah, karena itu mintalah hidayah itu niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian ....'' (HR Tirmidzi).
Hadis tersebut aslinya sangat panjang. Dari sepenggal kalimat yang termuat dalam hadis itu terlihat bahwa hidayah, atau yang sering kita sebut dengan petunjuk, sangat terbuka dan mudah didapatkan. Hanya, hidayah itu menjadi hak mutlak Allah SWT. Kunci untuk mendapatkannya hanya satu memohon atau berdoa.
Password untuk mendapatkannya juga satu mengaku bahwa kita adalah hamba-Nya, dan Allah adalah Tuhan kita.Kunci dan password yang sangat sederhana itu sering diabaikan orang.
Dengan segala kesibukan dan kemalasan, kita sering lupa memasuki pintu yang selalu terbuka itu. Padahal, Allah yang senantiasa hidup dan bangun, tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur. Tuhan Yang Maha Esa, yang kasih sayang-Nya kepada manusia melebihi segalanya. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu membuka Tangan-Nya untuk setiap permintaan.
Dalam kehidupan sosial, manusia sering bosan melihat kegagalan sebuah permintaan. Kita lupa, kehidupan sosial yang sering membuat kita kecewa, kita bawa dalam kehidupan keagamaan kita.
Padahal, sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat tetangga, kerabat, dan teman-teman kita. Sifat Allah tidak sama dengan sifat para abdi negara.Manusia tinggal mengadu, manusia tinggal meminta. Allah akan mendengar dan mengabulkan permintaan itu.
Semaklah firman Allah, ''Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina'' QS. Al-Mu'min 40 : 60. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran''. QS.Al-Baqarah (2) ayat 186.
Masalah yang sering kita hadapi adalah, kita jarang mendekat kepada Allah dan jarang meminta kepada Allah. Kita terlalu percaya kepada yang lain, terlalu mengandalkan logika, dan terlalu memperhitungkan aspek matematika.Hal itu menjadikan kita lupa memperhitungkan Allah. Jika sikap kita terhadap Allah pada masa-masa kemarin seperti itu, maka mulailah melakukan perubahan.
Tidak ada kata terlambat, Allah masih menunggu kedatangan kita.Sikap Allah ini bisa dibaca dalam sebuah hadis qudsi yang sahih. ''Siapakah yang ingin berdoa kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan untuknya. Siapakah yang ingin bermohon kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan permintaannya. Siapakah yang akan memohon ampunan-Ku, niscaya akan Kuampuni.'' (HR Bukhari danMuslim).
Kita sering mendengar ungkapan bahwa untuk kembali kepada Allah itu memerlukan hidayah. Ketahuilah bahwa hidayah itu ada di tangan Allah, terbuka dan akan diberikan kepada siapa saja, asal orang itu mengakui-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa, dengan tidak mensekutukan dengan apapun serta meminta petunjuk padaNya.
Ya Allah Engkau Maha Pemaaf maka maafkanlah kesalahan kami seluruh kaum muslimin.Maaf kanlah kedua orang tua kami, yang telah melahirkan dan telah berjuang membesarkan kami hingga kami dewasa, seandainya kami mampu memberangkatkan ibadah haji walau berulang ulang ketanah suci mekah, serta seandainya kami mampu membahagiakan serta membelikan bumi beserta isinya, untuk kedua orang tua kami, semua pengorbanan kami tersebut tidak pernah bisa menutup pengorbanan ibu kami, walau hanya setetes air asi yang telah diberikan kepada kami Ya Alloh, maka dari itu ampuni dan maafkanlah akan kesalahan kedua orang tua kami dan maafkanlah kesalahan kami.
Masukanlah kami pada masuk yang benar, dan tempatkanlah kami pada tempat yang benar serta masukanlah kami kedalam golongan hamba MU yang pandai bersyukur. Aamiin Yarobbal Alamiin.Terimakasih dan selamat beraktifitas kembali, semoga sukses dan semoga kita semua meraih hidayah selamat dunia dan akhirat.
03.35 pm
Teman-teman mengadu bahang sungguh sekarang ini. Cuaca siang-malam hangat, AMK juga hangat dan PKR sememang menjadi perhatian warga dunia.
Saya kecewa kerana teman-teman yang berusia lebih 35 tahun tidak lagi boleh aktif sebagai penjawat AMK jika pindaan terbaru yang diluluskan dan tiada perubahan. Sebagai parti yang berusia 8 tahun, rasanya ada rakan-rakan baru setahun dua beraktif dalam PKR. Mungkin berjinak-jawatan dalam AMK agak bersesuaian.
Pada kongres khas yang lepas, terdapat rakan AMK yang tidak bersetuju usia dihadkan pada 35 tahun. Pelbagai fakta dibincang untuk menolak keputusan itu. Saya pula, sudah melangkau 41 tahun, setuju boleh tak setuju boleh. Anggap sahaja saya setuju had itu 35 tahun ,kerana 70% telah bersetuju pada pengundian tersebut.
Bila saya melihat rencana perniagaan dan kerjaya di televisyen dan majalah perniagaan, di Malaysia dan dunia telah ramai pada usia 30'an telah mencipta nama sebagai pemimpin dan pengarah yang hebat. Malah ada yang telah menjadi Billionair.
Di padang bolasepak, usia 35 tahun boleh dianggap veteran. Di padang golf, 35 tahun dianggap begitu muda dan permulaan baik untuk berjinak sebagai pemain professional sukan itu. Di bidang perniagaan, 35 tahun adalah langkah sesuai dan karisma penting untuk menceburi bidang koperat dan antarabangsa.
Nama pun Angkatan Muda Keadilan (AMK). Jika usia 38 dipanggil 'anak muda' , tentu isteri dan anak-anak sendiri akan tergelak. Jika tidak keberatan saya nak minta Datuk Seri Anwar Ibrahim tukar kepada 30 tahun sahaja. Usia 31 tahun keatas tidak lagi berada atau bergelar 'anak muda'.
Alasan saya, usia 31 tahun uban biasanya dah lebih 20 helai, 'hero' sepatutnya duduk sebaris dengan pimpinan bangsa dan dunia. Jika di UMNO, barisannya pemudanya besar-besar dan buncit-bucit. Kereta dan rumah banglow menyusuk kalbu. Ada usia 60 tahun masih jadi pemimpin belia.