Posted on June 1, 2010 by Syamsuri Rifai
Pemimpin Besar Republik Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, hari ini (Selasa 1/6) merilis pesan mengecam serangan brutal dan kebengisan rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla. Beliau menyebut serangan tersebut sebagai agresi terhadap opini masyarakat dunia dan nurani umat manusia di seluruh dunia. Berikut ini pesan lengkap Rahbar:
Bismillahirrahmanirrahim
Serangan jahat dan bengis rezim Zionis terhadap konvoi bantuan kemanusiaan, menambah panjang mata rantai kejahatan besar yang dilakukan rezim jahat itu di dekade ketujuh masa hidupnya yang hina. Ini merupakan contoh dari perilaku kasar dan tanpa belas kasih yang selama puluhan tahun dihadapi oleh kaum Muslim di kawasan ini khususnya di bumi tertindas Palestina. Kali ini, konvoi tersebut, bukan berstatus islami atau Arab, melainkan mewakili opini umum dan nurani insani dari seluruh dunia.
Serangan jahat ini sudah harus menjadi bukti bagi semua pihak bahwa Zionisme, adalah wajah baru dan lebih beringas dari fasisme yang kali ini didukung dan dibantu oleh negara-negara pengklaim kebebasan dan hak asasi manusia khususnya Amerika Serikat.
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa lainnya harus memberikan jawaban atas dukungan politik, media, militer, dan ekonomi mereka kepada para kriminal sejati ini, dan karena selalu membela tragedi yang mereka sulut. Nurani yang sadar di seluruh dunia harus benar-benar merenungkan soal fenomena berbahaya apa yang dihadapi umat manusia dewasa ini di kawasan vital Timur Tengah? Bagaimana rezim haus darah, kasar, dan gila itu saat ini berkuasa atas negara terampas Palestina dan rakyatnya yang tertindas dan penuh kesedihan. Apa arti tiga tahun blokade bahan pangan, obat-obatan, dan kehidupan satu setengah juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak di Gaza. Juga bagaimana mungkin pembantaian massal, penahanan, dan penyiksaan harian terhadap para pemuda di Gaza dan Tepi Barat itu dapat dipahami.
Palestina, bukan lagi masalah Arab atau bahkan masalah Islam, melainkan menjadi masalah terpenting hak asasi manusia di dunia kontemporer.
Upaya simbolik dan gemilang pengiriman konvoi laut ke Gaza, harus diulang berkali-kali dalam puluhan bentuk dan cara. Rezim haus darah Zionis dan para pendukungnya khususnya Amerika Serikat dan Inggris harus menyaksikan dan merasakan sendiri kekuatan tekad yang tak terkalahkan, kebangkitan, dan nurani masyarakat dunia.
Negara-negara Arab juga tengah melalui ujian berat. Rakyat Arab yang sadar menuntut mereka mengambil tindakan tegas. Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab tidak boleh puas sampai paling tidak blokade atas Gaza dicabut secara penuh, serangan ke rumah-rumah dan wilayah Palestina di Tepi Barat dihentikan, dan para penjahat seperti Netanyahu dan Ehud Barak diseret ke pengadilan.
Bangsa pejuang Palestina dan rakyat serta pemerintahan merakyat Gaza juga harus mengetahui bahwa musuh bengis mereka sekarang sudah lebih lemah dan rentan. Perompakan laut pada hari Senin itu tidak menunjukkan kekuatan melainkan keputusasaan dan kebingungan rezim penjajah. Dalam hal ini janji Allah telah terbukti bahwa para kaum durjana di akhir masa hidupnya yang hina-dina, semakin dekat dengan kefanaan dan kehancurannya dengan tangan mereka sendiri.
Serangan ke Lebanon dan kemudian ke Gaza pada tahun-tahun yang lalu termasuk di antara aksi membabi-buta para teroris yang duduk di atas kursi kekuasaan, semakin mendekatkan Zionisme kepada jurang kehancurannya. Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan internasional di perairan Mediterania juga termasuk di antara aksi-aksi konyol tersebut.
Saudara dan saudari Palestina!
Percayalah kepada Allah Yang Maha Bijak dan Kuasa, percayalah kepada kemampuan kalian dan tingkatkanlah. Dan yakinlah kalian atas kemenangan akhir, serta ketahuilah bahwa:
وَ لَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sayyid Ali Khamenei
1 Juni 2010
Serangan jahat dan bengis rezim Zionis terhadap konvoi bantuan kemanusiaan, menambah panjang mata rantai kejahatan besar yang dilakukan rezim jahat itu di dekade ketujuh masa hidupnya yang hina. Ini merupakan contoh dari perilaku kasar dan tanpa belas kasih yang selama puluhan tahun dihadapi oleh kaum Muslim di kawasan ini khususnya di bumi tertindas Palestina. Kali ini, konvoi tersebut, bukan berstatus islami atau Arab, melainkan mewakili opini umum dan nurani insani dari seluruh dunia.
Serangan jahat ini sudah harus menjadi bukti bagi semua pihak bahwa Zionisme, adalah wajah baru dan lebih beringas dari fasisme yang kali ini didukung dan dibantu oleh negara-negara pengklaim kebebasan dan hak asasi manusia khususnya Amerika Serikat.
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa lainnya harus memberikan jawaban atas dukungan politik, media, militer, dan ekonomi mereka kepada para kriminal sejati ini, dan karena selalu membela tragedi yang mereka sulut. Nurani yang sadar di seluruh dunia harus benar-benar merenungkan soal fenomena berbahaya apa yang dihadapi umat manusia dewasa ini di kawasan vital Timur Tengah? Bagaimana rezim haus darah, kasar, dan gila itu saat ini berkuasa atas negara terampas Palestina dan rakyatnya yang tertindas dan penuh kesedihan. Apa arti tiga tahun blokade bahan pangan, obat-obatan, dan kehidupan satu setengah juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak di Gaza. Juga bagaimana mungkin pembantaian massal, penahanan, dan penyiksaan harian terhadap para pemuda di Gaza dan Tepi Barat itu dapat dipahami.
Palestina, bukan lagi masalah Arab atau bahkan masalah Islam, melainkan menjadi masalah terpenting hak asasi manusia di dunia kontemporer.
Upaya simbolik dan gemilang pengiriman konvoi laut ke Gaza, harus diulang berkali-kali dalam puluhan bentuk dan cara. Rezim haus darah Zionis dan para pendukungnya khususnya Amerika Serikat dan Inggris harus menyaksikan dan merasakan sendiri kekuatan tekad yang tak terkalahkan, kebangkitan, dan nurani masyarakat dunia.
Negara-negara Arab juga tengah melalui ujian berat. Rakyat Arab yang sadar menuntut mereka mengambil tindakan tegas. Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab tidak boleh puas sampai paling tidak blokade atas Gaza dicabut secara penuh, serangan ke rumah-rumah dan wilayah Palestina di Tepi Barat dihentikan, dan para penjahat seperti Netanyahu dan Ehud Barak diseret ke pengadilan.
Bangsa pejuang Palestina dan rakyat serta pemerintahan merakyat Gaza juga harus mengetahui bahwa musuh bengis mereka sekarang sudah lebih lemah dan rentan. Perompakan laut pada hari Senin itu tidak menunjukkan kekuatan melainkan keputusasaan dan kebingungan rezim penjajah. Dalam hal ini janji Allah telah terbukti bahwa para kaum durjana di akhir masa hidupnya yang hina-dina, semakin dekat dengan kefanaan dan kehancurannya dengan tangan mereka sendiri.
Serangan ke Lebanon dan kemudian ke Gaza pada tahun-tahun yang lalu termasuk di antara aksi membabi-buta para teroris yang duduk di atas kursi kekuasaan, semakin mendekatkan Zionisme kepada jurang kehancurannya. Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan internasional di perairan Mediterania juga termasuk di antara aksi-aksi konyol tersebut.
Saudara dan saudari Palestina!
Percayalah kepada Allah Yang Maha Bijak dan Kuasa, percayalah kepada kemampuan kalian dan tingkatkanlah. Dan yakinlah kalian atas kemenangan akhir, serta ketahuilah bahwa:
وَ لَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sayyid Ali Khamenei
1 Juni 2010
No comments:
Post a Comment