Ini adalah salah satu doa di malam Al-Qadar:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Ya Allah, malam ini aku datang kepada-Mu sebagai hamba yang hina
yang secara pribadi tak punya kemampuan
untuk memberi manfaat dan mudharrat
dan tak mampu menyingkirkan keburukan dari diriku
Dengan semua itu aku bersaksi atas diriku,
aku mengakui di hadapan-Mu tentang kelemahanku dan ketidakberdayaanku,
sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
karuniakan padaku malam ini ampunan dari-Mu
sebagaimana telah Kau janjikan padaku, pada kaum mukminin dan mukminat
sempurnakan padaku apa yang telah Kau karuniakan padaku
karena aku adalah hamba-Mu yang miskin dan papa, lemah, fakir dan hina.
Ya Allah, jangan biarkan aku lalai untuk mengingat-Mu,
dalam pertolongan yang telah Kau berikan,
dan kebaikan yang telah Kau anugerahkan.
Jangan jadikan aku
orang yang putus asa dari ijabah-Mu walaupun Kau menundanya
dalam suka atau duka, bahagia atau derita,
dalam keselamatan atau bencana, sengsara atau kenikmatan
sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar doa
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Ya Allah, malam ini aku datang kepada-Mu sebagai hamba yang hina
yang secara pribadi tak punya kemampuan
untuk memberi manfaat dan mudharrat
dan tak mampu menyingkirkan keburukan dari diriku
Dengan semua itu aku bersaksi atas diriku,
aku mengakui di hadapan-Mu tentang kelemahanku dan ketidakberdayaanku,
sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
karuniakan padaku malam ini ampunan dari-Mu
sebagaimana telah Kau janjikan padaku, pada kaum mukminin dan mukminat
sempurnakan padaku apa yang telah Kau karuniakan padaku
karena aku adalah hamba-Mu yang miskin dan papa, lemah, fakir dan hina.
Ya Allah, jangan biarkan aku lalai untuk mengingat-Mu,
dalam pertolongan yang telah Kau berikan,
dan kebaikan yang telah Kau anugerahkan.
Jangan jadikan aku
orang yang putus asa dari ijabah-Mu walaupun Kau menundanya
dalam suka atau duka, bahagia atau derita,
dalam keselamatan atau bencana, sengsara atau kenikmatan
sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar doa
(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 3)